Untuk Ibu di Hari Ibu

Jiwa raganya telah ia pertaruhkan
Untuk diriku untuk hidupku
Banyak beban yang ia derita
Namun itu tak menyurutkan langkahnya
Untuk menghidupi buah hatinya
Aku tumbuh besar dalam bimbingannya
Dengan penuh ikhlas dan tanpa pamrih ia melakukannya
Tak jarang aku menyakitinya
Pernah ku menangisinya
Ku anggap itu kebodohanku
Yang tidak peduli akan perasaannya
Dalam setiap sujudnya aku yakin
Engkau selalu memanjatkan doa untukku
Akan tetapi terkadang ku melupakannya dalam doaku
Tuhan...
Kali ini tulus dalam dasar hatiku
Berikanlah segala kebaikan untuknya
Berikanlah ia selalu kemudahan dalam kesulitannya
Berikanlah ia kehidupan yang penuh dengan keridhoan-MU
Mamaa..
Ingin ku berkata
Engkau adalah terbaik yang ku miliki saat ini
Maafkan eZty yang belum bisa sempurna untukmu
Tetapi percayalah engkau sungguh sempurna dimataku.

with love
at mom day
22 December 2008



Seakan hati ini teriris
Melihat tangisanmu ketika kau bersedih
Saat ini tak jarang ku melihatmu bersedih
Entah mengapa ?
Karena apa ?
Dan oleh siapa ?
Aku tak mengerti itu terjadi
Harapanku satu
" Aku ingin engkau bahagia "
Tapi maaf
Sampai saat ini aku belum bisa
Membahagiakanmu
Dan membuatmu bangga akan diri ku

with love
at mom day
22 December 2009


Kini aku mulai dewasa
Meniti karir sedikit demi sedikit
Berharap semua mimpi segera terwujud
Ku lakukan semua untuk mu
Untuk membuat mu sedikit bahagia
Walaupun sedikit
Aku akan selau berusaha untuk menambah kebahagiaanmu.

with love
at mom day
22 December 2010

Aaarrggghh

Rasanya ingin pergi ke Pantai.

Teriak sekencang-kencangnya.

Aaaarrrrggggkkkkkkk....

Melepas semua kepenatan di dalam otak.

Seolah sudah tidak sanggup menahan beban ini sendiri.

Beban yang sangat menyita pikiran dalam sebagian ruang gerak ku.

Mereka mengira aku biasa saja, tak ada masalah tak ada duka apalagi derita.

Karena aku berusaha untuk selalu berbagi senyum kepada siapapun dan kapanpun.

Dengan tersenyum mungkin aku akan bisa melupakan sedikit beban dalam hati.

“Hadapi dengan Senyuman”

Well, apapun itu aku akan berusaha menghadapinya dengan senyuman apapun yang terjadi biarlah terjadi dan menghadapi dengan jiwa yang tenang dan yakin semua pasti akan baik baik saja.

Tapi tidak selamanya aku bisa selalu tersenyum di atas pernderitaanku.

Terkadang aku ingin meneteskan air mata, menangis sekuat-kuatnya hingga menghabiskan semua air mata yang ada di dalam tubuh ini, hingga tidak bisa menangis lagi selanjutnya.

Namun percuma, menangis hanya bikin aku semakin tersiksa.

Semakin merasa terpuruk akan beban derita.

Lalu bagaimana??

Berbagi duka?

Kepada siapa?

Adakah yang ingin membantu?

Aku ingin berbagi tapi tak tahu pada siapa.

Yaa.

Mungkin kepada sang Khalik.

Tapi malu, selalu mengeluh dan mengeluh.

Hanya sedikit bersyukur.

Tuhan bantu aku.

Bantu aku yang lemah ini.

Lemah tak berdaya.

Tunjukan aku.

Tunjukan tuk dapat bertahan di dunia ini.